Jumat, 02 Juni 2017

Beragama?


Beragama sejatinya menjadikan kita manusia seutuhnya, bukan malah menjadikan kita bersikap seolah olah kita ini tuhan..
kemudian dengan sombongnya merasa berhak menghakimi oran lain yang tak sejalan dengan cara pandang & pehamannya, di anggap sesat, kafir, & dilabeli ahli neraka..
siapa yang bisa menjamin bahwa yang kita labeli ahli neraka kemudian tuhan (Allah) akan memasukan kedalam neraka?
dan siapa yang bisa menjamin seorang yang dengan pedenya menganggap dirinya & kelompoknya ahli surga kemudian tuhan (Allah) memasukannya kedalam surga?
sesungguhnya surga & neraka adalah urusan allah, dan Allah akan memberikan kepada siapa saja yang dia kehendaki, bukan ditangan manusia atau kelompok manusia tertentu.

Beragama bukan sekedar ritual dan seremonial saja, kemudian setelah itu merasa ahli surga dan menghakimi yang lain yang tak sepaham dengannya sebagai ahli neraka dengan cara yang serampangan dan sembarangan sesuai nafsu egonya.
Seharusnya semakin syar’i pakiannya semakin mulia juga ahklaknya, bukan malah penghakiman penghakiman yang keluar dari lisannya, kemudian lisanya gampang sekali menuding yang tak sepaham dengannya jalan pikiranya dituding kafir & antek pki hanya berdasar prasangka saja tanpa bukti kongkrit.

Seharusnya hasil sholatnya itu membekas,  mengkristal dan saripatinya mewujud dalam kebaikan ahlaknya, memandang manusia yang berbeda dengannya dengan pandangan kasih, bukan malah mengadilinya dan memandang dengan pandangan kebencian.